Support
KERJA PAKSA LAYANAN 24/7

Masalah Keuangan untuk YouTuber

Dasar-Dasar Keuangan untuk YouTuber: Pajak, Pelacakan Pendapatan, dan Status Hukum

Membuat konten di YouTube bukan lagi sekadar hobi. Bagi banyak kreator, ini adalah pekerjaan penuh waktu, dan bagi sebagian — sumber pendapatan utama. Saat audiens dan monetisasi tumbuh, kebutuhan untuk mengelola keuangan dengan benar juga meningkat.

Mengapa YouTuber Memerlukan Status Resmi

  • Pendapatan legal. Semua pembayaran YouTube dilakukan melalui saluran resmi.
  • Kerja sama dengan merek. Perusahaan lebih suka bekerja dengan pengusaha terdaftar.
  • Pengurangan pajak untuk peralatan, perangkat lunak, dan iklan.
  • Mudah berkembang dan mempekerjakan orang lain.
  • Memilih Bentuk Hukum: Wiraswasta atau Pengusaha Perseorangan

    Wiraswasta

  • Pajak 4% dari individu, 6% dari perusahaan.
  • Tidak perlu laporan keuangan rumit.
  • Batas pendapatan tahunan sekitar 2,4 juta rubel.
  • Pengusaha Perseorangan

  • Pilihan pajak sederhana (6% dari pendapatan atau 15% dari laba).
  • Dapat mempekerjakan karyawan.
  • Pajak dan Kewajiban

  • Wiraswasta membayar pajak melalui aplikasi.
  • Pengusaha harus mengajukan laporan pajak tahunan dan membayar asuransi wajib.
  • Pelacakan Pendapatan

  • Program Mitra YouTube — iklan, Super Chat, Super Stickers.
  • Sponsorship, donasi, dan langganan — Patreon, Boosty, YouTube Membership.
  • Pelacakan Pengeluaran

  • Peralatan — kamera, mikrofon, pencahayaan.
  • Perangkat lunak — OBS Studio, Premiere, Photoshop.
  • Iklan media sosial dan kerja sama.
  • Alat Manajemen Keuangan

  • Excel atau Google Sheets.
  • Aplikasi pajak otomatis “My Tax”.
  • Integrasi bank untuk pengelompokan transaksi.
  • Khusus untuk Streamer

  • Pendapatan dari platform luar negeri harus dikonversi mata uangnya.
  • Donasi dan penjualan merchandise adalah pendapatan kena pajak.
  • Perencanaan dan Strategi Keuangan

  • Analisis sumber pendapatan paling menguntungkan.
  • Optimalisasi pengeluaran dan dana darurat.
  • Kesimpulan

  • Daftarkan diri sebagai wiraswasta atau pengusaha resmi.
  • Lacak pendapatan dan pengeluaran secara konsisten.
  • Gunakan alat akuntansi untuk pertumbuhan berkelanjutan.